Jumat, 17 April 2015

KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP
MAKALAH
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA 2


                                                            Oleh
                 Kelompok 6 :
1.      Nur Pitri Rahma                      :           1405119866
2.      Eling Sutriani                          :           1405
3.      Citra Cintiya                           :           1405
4.      Mistiawati                               :           1405
5.      Eka Fauziah                            :           1405

Dosen Mata Kuliah : Mahmud Alpusari, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2014/2015



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Semua makhluk hidup dipengaruhi oleh makhluk hidup lainnya. Tidak ada satu pun makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk hidup lain. Makhluk hidup akan berinteraksi satu sama lain. Beberapa hubungan atau interaksi antar mahkluk hidup dapat terjadi secara simbiosis. Simbiosis adalah hubungan antara dua mahkluk hidup yang berbeda jenis. Pada dasarnya terdapat tiga jenis simbiosis, yaitu mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.
Antara komponen-komponen ekosistem terjadi saling ketergantungan, yang berupa makan dimakan, atau dalam bentuk persekutuan hidup. Makhluk tergantung pada lingkungannya, baik lingkungan abiotik atau biotik. Keadaan komponen abiotik yang sesuai bagi satu jenis makhluk berbeda untuk jenis makhluk yang lainnya. Dalam ekosistem lingkungan abiotik sangat menentukan jenis-jenis makhluk yang dapat sesuai dengan lingkungan tertentu.

Di daerah yang banyak pohon terasa lebih sejuk dibandingkan dengan yang jarang ada pohonnya. Pohon-pohon yang besar dapat mempengaruhi suhu suatu tempat. Dari hal-hal di atas tampak bahwa komponen biotik dan abiotik itu saling mempengaruhi. Ada saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik.

Di daerah yang banyak pohon terasa lebih sejuk dibandingkan dengan yang jarang ada pohonnya. Pohon-pohon yang besar dapat mempengaruhi suhu suatu tempat. Dari hal-hal di atas tampak bahwa komponen biotik dan abiotik itu saling mempengaruhi. Ada saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan komponen biotik dan abiotik?
2.      Apa contoh saling ketergantungan antara komponen abiotik dengan biotik?
3.      Apa contoh saling ketergantungan antar komponen biotik?
4.      Apa yang dimaksud dengan intraspesies dan antarspesies?
5.      Apa yang dimaksud dengan konsumen, produsen, dan dekomposer dan bagaimana ketergantungannya?
6.      Apa yang dimaksud daur Biogeokimia dan contohnya?
7.      Apa yang dimaksud dengan piramida ekologi dan contoknya?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Memenuhi tugas mata kuliah KD IPA 2 tentang ketergantungan makhluk hidup.
2.      Untuk mengetahui pengertian komponen biotik dan abiotik, komponen penyusunnya, dan ketergantungan antar komponen penyusunnya.
3.      Untuk mengetahui bagaimana ketergantungan antara konsumen, produsen dan dekomposer.
4.      Untuk mengetahui bagaimana proses daur biogeokimia beserta contohnya.
5.      Untuk mengetahui pengertian piramida ekologi beserta contohnya.


BAB II
PEMBAHASAN
7.1  Saling Ketergantungan antara Komponen Abiotik dan Biotik
8.      Komponen  Biotik
Komponen  biotik adalah semua lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen mahluk hidup di permukaan bumi. Komponen lingkungan biotik, misalnya tumbuhan, hewan dan manusia.Komponen lingkungan biotik menurut fungsinya dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu :
·         Konsumen
            Konsumen didalam ekosistem adalah semua makhluk hidup yang tidak dapat membuat makananya sendiri yang biasanya sering disebut dengan heterotof, sehingga makhluk hidup tersebut hanya dapat menerima, mencerna serta menelan sebagian, bahkan keseluruhan mahluk hidup lain sebagai bahan  makanan organik. Ada beberapa tingkat mahluk hidup heterotof yaitu :
1.      Konsumen tingkat pertama ( primer ) organisme ini yang akan memakan organisme produsen ( tumbuhan–tumbuhan ) sebagai makanannya yang disebut herbivora. Herbivora  ekosistem darat seperti insekta, aves, reptil dan mamalia. Herbivora yang termasuk dalam golongan mamalia meliputi ungulata ( hewan berkuku ganjil atau genap seperti sapi, kerbau, rusa, dan lain-lain.) dan redontia ( hewan pengerat seperti tikus ulat penggerek daun pisang dan lain-lain.). Sedangkan herbivora air meliputi udang-udang kecil dan moluska, hewan jenis ini ada yang memakan fitoplanton, pemakan bubuk sampah dan penyaring renik air  seperti heppoda, remis larva kepiting dan kutu air.
2.      Konsumen tingkat kedua yaitu karnivora ( sekunder ) yang memeakan organisme produsen dan pemakan konsumen. Contohnya kucing makan nasi kemudian makan tikus.
3.      Kosumen tingkat ketiga disebut karnivora atau sebagai predator karena organisme itu memakan mangsanya dengan cara memburu, menangkap, membunuh dan memakanya seperti harimaau memburu dan menangkap rusa, kemudian menerkam dan membunuh dan memakannya. Jika predator itu lebih kecil dari mangsanya disebut parasit. Contoh kutu yang menempel pada kerbau, dan apabila sebagai pemakan hewan yang telah mati disebut hewan pemakan bangkai. Contohnya heina  dan burung nazar yang memakan bangkai rusa.

·         Produsen
Didalam ekosistem ada mahluk hidup yang dapat memebuat atau mencukupi kebutuhanaya sendiri yang disebut produsen primer (autrotof ). Jenis makhluk hidup autrotof ada dua macam yaitu makhluk hidup mensintesis makanannya dari molekul  anorganik dengan bantuan energi sinar matahari yang disebut fototrofik. Contonya semua tumbuhan hijau, alga dan bakteri balerang. Ada pada makhluk hidup yang minsintesis makananya dari melekul anorganik dengan energi kimia yang disebut komotrofik, contohnya  bakteri pendaur nitrogen (nitrosomonas). Produsen ekosistem darat terdapat pada golongan tumbuhan tingkat tinggi yaitu dari golongan angiospermae gymnosperma yang membentuk hutan atau padang rumput, sedangkan pada ekosistem air terdapt tingkat golonggan rendah yaitu alga.
Dari mana semua energi yang dimiliki beruang berasal? Beruang mendapatkan energi dari makanan mereka. Beruang coklat makan makanan yang bervariasi, dari kacang-kacangan dan biji-bijian sampai ikan dan hewan lainnya. Ketika beruang makan berry, mereka memperoleh energi yang awalnya ditangkap oleh tanaman dari matahari. Bahkan ketika beruang makan hewan lain, energi pada hewan yang pada akhirnya berasal dari makan produsen yang menangkap energi matahari.
·         Dekomposer (pengurai)
Merupakan komponen biotik yang berfungsi mengurai kan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil dari pembuangan sisa pencernaan.. pada suatu ketika semua makhluk hidup akan mati, bagian tumbuhan seperti daun, daun dan ranting  akan jatuh berguguran menjadi sampah,hewan dan manusia akan mati menjadi bangkai.
            Kotoran sisa pencernaan akan menumpuk dan mengotori lingkungan. Apabila tidak ada organisme pengurai mungkin tidak akan mendapatkan lingkungan yang sehat untuk hidup. Seluruh p ermukaan bumi sudah penih oleh sampah dan bangkai. Berkat jasa organisme pengurai  sebagian besar sampah kotoran, dan bangkai telah menjadi hara tanah.Dengan adanya organisme pengurai hara tanah yang terus di hisap oleh tannah lama kelamaan akan diganti kembali. Yaitu berasal dari hasil penguraian organisme pengurai. Penguraian bahan organik tersebut mengalami beberapa tahap .
Ø  Tahap pertama :Hewan- hewan kecil pemakan sampah atau Detritivor mencerai beraikan sampah sisa organisme melalui kegiatan itu, akan menghasilkan sampah-sampah yang ukuranya lebih halus.
Ø  Tahap kedua: setelah sampah halus lembab bercampur air bakteri dan jamur akan menguraikan sampah bakteri tersebut melalui proses. Fermentasi. Hasilnya adalah sisa-sisa organisme tersebut akan terurai kembali menjadi unsur-unsur penyesuaian. Dengan demikian jelaskan bahwa peranan komponen penguraian atau dekomposer adalah mengembalikan hara ke dalam tanah.


9.      Komponen Abiotik
Lingkungan abiotik adalah semua benda mati di permukaan bumi yang bermanfaat dan berpengaruh dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya. contoh lingkungan abiotik, misalnya tanah, air, udara, dan sinar matahari.
·         Air
Air merupakan sumber kehidupan. Air sangat dibutuhkan mahluk hidup untuk melangsungkan kehidupan, air digunakan manusia dan mahluk hidup lainnya untuk berbagai keperluan. Air digunakan manusia untuk minum, mandi, dan mencuci. Bagi hewan, air juga digunaka untuk memenuhi kebutuhan air minum. Bagi tumbuhan air, berperan untuk melarutkan unsur-unsur hara yang diserap oleh akar.
·         Tanah
Tanah merupakan bagian dari lapisan atas permukaan bumi. Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan. Tanah dalam kehidupan berfungsi sebagai tempat tinggal mahluk hidup dan menyediakan beragam bahan tambang yang dibutuhkan manusia.
Tanah juga menyediakan beragam mineral atau unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
·         Udara
Kehidupan dipermukaan bumi dapat berjalan dengan baik, salah satunya karena adanya udara. Udara menyelimuti permukaan bumi. Lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi disebut atmosfer.
·         Sinar matahari
Matahari merupakan pusat dari tata surya. Matahari termasuk bintang terdekat dengan bumi. Oleh karena itu, pancaran sinar matahari dapat sampai ke permukaan bumi. Sinar matahari berperan bagi kehidupan di permukaan bumi. Bagi tumbuhan, sinar matahari berperan untuk membantu proses fotosintesis. Bagi manusia, sinar matahari dalam kehidupan sehari-hari dimanfaatkan untuk mengeringkan jemuran dan membantu proses pembuatan garam. Saat ini sinar matahari telah digunakan sebagai sumber energi untuk bahan bakar mobil.
10.  Contoh Saling Ketergantungan antara Komponen  Abiotik dengan Biotik
Sebagai contoh adalah aktivitas cacing tanah yang dapat menyuburkan tanah karena pada saat berada dalam tanah, cacing meninggalkan bekas berupa rongga udara. Rongga udara tersebut dapat membantu tumbuhan dalam memperoleh oksigen untuk bernapas. 
Selain contoh di atas, ada beberapa contoh yang lain, misalnya, bintil akar kacang tanah yang mengandung bakteri Rhizobium yang dapat membantu menyuburkan tanah karena dapat menangkap nitrogen, oksigen yang dihasilkan pada fotosintesis yang menyejukkan udara, dan air yang sangat diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Selain itu, keberadaan air banyak dipengaruhi oleh tumbuhan karena tumbuhan dapat menahan keberadaan air tanah.
10.1                      Saling Ketergantungan Antarkomponen Biotik
Saling ketergantungan antarkomponen biotik ini terjadi antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain dalam suatu ekosistem. Saling ketergantungan antarkomponen biotik ini dibagi menjadi :
1.      Saling ketergantungan intraspesies (makhluk hidup sejenis). Contohnya sekumpulan lebah saling bekerja sama mengumpulkan madu sebagai cadangan makanan di sarangnya, ketergantungan orang utan kepada induknya, bayi kepada ibunya. Selain itu, saling ketergantungan antarmakhluk hidup sejenis ini terjadi pada saat akan melakukan perkawinan, hewan jantan memerlukan hewan betina, demikian juga hewan betina memerlukan hewan jantan. 
2.      Saling ketergantungan antarspesies (makhluk hidup tidak sejenis). Contohnya tanaman kacang-kacangan memerlukan bakteri Rhizobium untuk membantu menambat nitrogen bebas dari udara, sedangkan bakteri Rhizobium memerlukan media atau substrat dan makanan untuk hidup. Saling ketergantungan antarspesies yang berbeda jenis juga terjadi dalam peristiwa makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan menimbulkan perpindahan materi dan energi. Semua organisme ememerlukan energi atau tenaga untuk hidupnya. Ada organisme yang memperoleh makanan dengan jalan membuat sendiri seperti organisme autotrof yang dapat berfotosintesis karena memperoleh klorofil atau zat hijau daun. Tetapi ada pula organisme yang memperoleh makanannya dengan jalan memakan organisme lain yang disebut organisme heterotrof.

2.2  Saling Ketergantungan antara Produsen, Konsumen, dan Dekomposer
Saling ketergantungan antara produsen, konsumen, dan dekomposer terjadi dalam suatu ekosistem. Peristiwa ini erat kaitannya dengan pengalihan energi dari produsen ke konsumen. Energi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan.  Energi matahari merupakan sumber energi bagi segala kehidupan. Hanya organisme autotrof yang dapat menangkap dan memanfaatkan energi matahari melalui proses fotosintesis. Organisme autotrof mengubah energi matahari menjadi gula dan oksigen
 Gejala ini terjadi pada peristiwa makan dan dimakan. Peristiwa ini akan membentuk :
1.      Rantai Makanan
Untuk kelangsungan hidupnya, makhluk hidup memerlukan makanan. Dalam satu ekosistem terdapat hubungan makan dan dimakan sehingga terbentuklah rantai makanan. Rantai makanan dapat diartikan pula sebagai pengalihan energi dari tumbuhan melalui beberapa makhluk hidup yang makan dan dimakan.
https://nasriaika1125.files.wordpress.com/2013/06/rantai-makanan.png
Gambar 1. 1 Rantai Makanan
KETERANGAN :
·         Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut  produsen. Terlihat pada gambar bahwa rumput dimakan belalang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rumput bertindak sebagai produsen.
·         Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa belalang dimakan katak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belalang sebagai konsumen I (Herbivora).
·         Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa katak dimakan ular. Sehingga dapat disimpulkan bahwa katak sebagai konsumen II (karnivora).
·         Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora).
·         Jika ular mati, maka akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer yang mengubah ular yang mati itu menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jamur  berperan sebagai decomposer

2.      Jaring-jaring Makanan
Jika dalam rantai makanan dapat ditarik satu garis lurus, pada jaring-jaring makanan ini, peristiwa makan dan dimakan tidak sesederhana yang kalian bayangkan karena satu makhluk hidup dapat memakan lebih dari satu jenis makanan dan satu makhluk hidup dapat dimakan oleh lebih dari satu makhluk hidup sehingga garis yang terjadi saling bersilangan.  Dalam kehidupan ini, rantai makanan dapat saling berhubungan satu dengan yang lain sehingga dapat membentuk suatu jaring-jaring yang sangat kompleks. Keadaan inilah yang disebut dengan jaring-jaring makanan.
https://nasriaika1125.files.wordpress.com/2013/06/hal6.jpg
Gambar 1. 2 Jaring-jaring Makanan
KETERANGAN :
Pada contoh diatas terdapat 5 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan.
·         Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau yang sering disebut produsen. Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah  bunga dan sawi.
·         Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar  bahwa yang berperan sebagai konsumen I (Herbivora) adalah ulat, belalang, dan tikus.
·         Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar  bahwa yang bertindak sebagai konsumen II (karnivora) adalah burung pipit dan katak.
·         Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat  pada gambar bahwa burung elang bertindak sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora).

3.      Piramida Makanan
Piramida makanan adalah piramida yang menggambarkan jumlah berat dan energi mulai dari produsen sampai konsumen puncak. Piramida ini dibuat dengan satu asumsi bahwa pada saat terjadi peristiwa makan dan dimakan telah terjadi perpindahan energi dari makhluk hidup yang dimakan ke makhluk hidup pemakannya. Misalnya, dari produsen ke konsumen I, dari konsumen I ke konsumen II, dari konsumen II ke konsumen III, dan seterusnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_k4_nP-cJEJOrJt3gzucu14KdGudRdcrk0R2HRVYJbraSl7r4htbtIE8lkpKV7UdnqcbIwR_bzey_7fpUl-vN1ubNAj3dEhjh00ktBwGMwVOc4sl-Mypqn1tdH6-AJbDrLQy55bKaOQ/s1600/piramida-makanan.jpg
Gambar 1. 3 Piramida Makanan
2.3  Daur Biogeokimia
Tidak semua energi dari makhluk hidup yang dimakan akan berpindah ke makhluk hidup pemakan sehingga terbentuk piramida makanan yang semakin ke atas semakin mengecil. Selain energi dalam bentuk makanan, tubuh organisme juga memerlukan air, oksigen, dan mineral. Jaring-jaring makanan muncul dengan diawali terjadinya proses perputaran zat dari tubuh organisme menuju tanah dan reaksi kimia. Proses ini sering disebut dengan daur biogeokimia.
Unsur-unsur seperti karbon, nitrogen, fosfor, belerang, hidrogen, dan oksigen adalah beberapa di antara unsur yang penting bagi kehidupan. Unsur-unsur tersebut diperlukan oleh makhluk hidup dalam jumlah yang banyak, sedangkan unsur yang lain hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Meskipun setiap saat unsur-unsur yang ada tersebut dimanfaatkan oleh organisme, keberadaan unsur-unsur tersebut tetap ada. Hal tersebut dikarenakan, unsur yang digunakan oleh organisme untuk menyusun senyawa organik dalam tubuh organisme, ketika organisme-organisme tersebut mati, unsur-unsur penyusun senyawa organik tadi oleh pengurai akan dikembalikan ke alam, baik dalam tanah ataupun dikembalikan lagi  ke udara. Jadi, dalam proses tersebut melibatkan makhluk hidup, tanah, dan reaksi-reaksi kimia di dalamnya. Itulah yang dimaksud sebagai daur biogeokimia. Berikut ini akan dibahas macam-macam daur biogeokimia yang ada di alam ini, antara lain:
1.      Daur Nitrogen
Gambar 1.4 Daur Nitrogen
Gas nitrogen ikatannya stabil dan sulit bereaksi, sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara langsung oleh makhluk hidup. Nitrogen dalam tubuh makhluk hidup merupakan komponen penyusun asam amino yang akan membentuk protein. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat atau petir membentuk nitrat (NO). Tumbuhan menyerap nitrogen dalam bentuk nitrit ataupun nitrat dari dalam tanah untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Ketika tumbuhan dimakan oleh herbivora, nitrogen yang ada akan berpindah ke tubuh hewan tersebut bersama makanan.Ketika tumbuhan dan hewan mati ataupun sisa hasil ekskresi hewan (urine) akan diuraikan oleh dekomposer menjadi amonium dan amonia.
Oleh bakteri nitrit (contohnya Nitrosomonas), amonia akan diubah menjadi nitrit, proses ini disebut sebagai nitritasi. Kemudian, nitrit dengan bantuan bakteri nitrat (contohnya Nitrobacter) akan diubah menjadi nitrat, proses ini disebut sebagai proses nitratasi. Peristiwa proses perubahan amonia menjadi nitrit dan nitrat dengan bantuan bakteri disebut sebagai proses nitrifikasi. Adapula bakteri yang mampu mengubah nitrit atau nitrat menjadi nitrogen bebas di udara, proses ini disebut sebagai denitrifikasi. Di negara-negara maju, nitrogen bebas dikumpulkan untuk keperluan industri. Selain karena proses secara alami melalui proses osfat nitrifikasi, penambahan unsur nitrogen di alam dapat juga melalui proses buatan melalui pemupukan.
2.      Daur Fosfor
Gambar 1. 4 Daur Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik ( pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari tumbuhan dan hewan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat organik. Fosfat anorganik yang terkandung di air tanah atau air laut akan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil akan terkikis dan kembali membentuk fosfat anorganik terlarut di air laut dan air tanah. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan. Daur ini berulang secara terus menerus.
3.      Daur Karbon
Gambar 1. 5 Daur Karbon
Sumber-sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batu bara, dan asap pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batu bara di dalam tanah. Batu bara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar CO2 di udara. Di ekosistem air, pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah CO2 di air. Lintasan arus utama siklus karbon adalah dari atmosfer atau hidrosfer ke dalam jasad hidup, kemudian kembali lagi ke atmosfer atau hidrosfer.
4.      Daur Air
Gambar 1.6 Daur Air
Pemanasan air samudra oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, hujan gerimis, atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi, beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas, atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
·         Evaporasi (transpirasi)
Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan sebagainya, kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh, uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es, dan kabut.
·         Infiltrasi (perkolasi)
Ke dalam tanah air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju permukaan air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler, atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
·         Air permukaan
Air bergerak di atas permukaan tanah, dekat dengan aliran utama dan danau, makin landai lahan maka makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.

5.      Daur Oksigen
Gambar 1.7 Daur Oksigen
Oksigen (O2) dalam keadaan bebas terdapat di atmosfer dan di dalam air. Oksigen tersebut diambil atau digunakan oleh makhluk hidup seperti tumbuhan, hewa, dan manusia untuk pernapasan (respirasi). Oksigen yang diambil itu kemudian diganti oleh tumbuhan hijau yang melepas oksigen ke atmosfer pada saat berlangsungnya proses fotosintesis.
2.4  Pola Interaksi Organisme
Interaksi adalah hubungan antar organisme yang satu dengan yang lainnya, sedangkan didalam suatu ekosistem interaksi tidak hanya berupa hubungan makan dan dimakan. Namun, didalam ekosistem ada juga interaksi yang bukan merupakan hubungan makan dimakan. Hubungan makan dimakan dikenal sebagai hubungan predasi. Pembagian hubungan lain yang bukan merupakan makan dimakan dikenal dengan nama simbiosis dan kompetisi.
1.      Predasi
Predasi adalah bentuk interaksi antarorganisme yang salah satu berperan sebagai predator (pemangsa) dan yang lainnya sebagai prei (mangsa). Predasi dapat dilihat dengan jelas pada rantai makanan dan jaring-jaring makanan, yaitu peristiwa makan dan dimakan antara konsumen I dan konsumen II, konsumen II dan konsumen III, dan seterusnya. Predasi mutlak ada dalam kehidupan ini. Predator tidak dapat bertahan hidup tanpa adanya mangsa. Dengan demikian, predator juga berfungsi untuk mengendalikan populasi mangsa, karena seandainya predator tidak ada dalam suatu ekosistem, maka populasi mangsa akan meledak.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJCBsrrcZWXWcpkOhTvnXXjWm5ZPm0rRh85TkEnhQ6BxzyUlz5WqhyBvnBtHDHZu6vmMsJ1Hlps7zTc2GU9mLEv8wTLcEuE8S_AbHBJM_8h3uddrwlQayMIvjhbHNtOE1-lMrKMUKC1Q/s1600/Harimau+memangsa.jpg
Gambar 1.8 Harimau dan mangsanya

2.      Kompetisi
Kompetisi adalah bentuk interaksi antara dua organisme yang dapat merugikan kedua belah pihak. Kompetisi terjadi pada individu-individu yang berada dalam satu komunitas. Kompetisi terutama terjadi dalam hal perebutan sumber makanan, habitat, atau pasangan. Ketika sumber makanan tidak sebanding dengan jumlah individu yang menempati wilayah tersebut, maka kompetisi akan semakin besar. Begitu pula dengan wilayah yang sempit juga akan memperbesar tingkat kompetisi antarindividu dalam mempertahankan habitatnya. Tidak imbangnya perbandingan antara individu jantan dan betina juga dapat memicu terjadinya kompetisi, mengingat kepentingan biologis setiap organisme dan pentingnya mempertahankan jenisnya.
Kompetisi terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu :
·         Kompetisi intraspesifik : terjadi pada individu-individu yang termasuk dalam satu spesies yang sama. Misalnya kompetisi yang terjadi antara kambing-kambing dalam suatu populasi untuk mendapatkan makanan berupa rumput.
·         Kompetisi interspesifik : adalah kompetisi yang terjadi pada individu-individu yang berlainan spesies. Kompetisi ini terjadi jika dua atau lebih populasi menempati niche yang sama dalam suatu wilayah yang sama dan memiliki kebutuhan hidup sama. Misalnya kompetisi antara kambing dan kerbau dalam mendapatkan rumput.

3.      Simbiosis
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti “dengan” dan biosis yang berarti “kehidupan”. Jadi, simbiosis diartikan “hidup bersama”. Simbiosis merupakan istilah untuk menunjukkan adanya interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan. Ada beberapa bentuk simbiosis, yakni ;

·         Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah interaksi antara dua organisme yang bersifat saling menguntungkan. Simbiosis ini disebut juga simbiosis obligat. Contohnya interaksi antara serangga dengan tanaman berbunga. Serangga membantu tanaman dalam penyerbukan. Adapun tanaman menyediakan nektar yang terkandung dalam bunga bagi serangga sebagai sumber makanannya.


kerbau dan jalak
Gambar1.9 Kerbau dengan burung jalak

·         Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah interaksi antara dua organisme yang menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lainnya. Contoh simbiosis komensalisme adalah hubungan antara ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora yang melekatkan tubuhnya pada tubuh ikan hiu menggunakan sucker (alat pelekat) menjadi aman dan terhindar dari ancaman pemangsanya. Ia juga mendapatkan sisa-sisa makanan yang tercecer dari mulut ikan hiu. Adapun ikan hiu tidak terpengaruh dengan adanya ikan remora. Ikan hiu tidak dirugikan ataupun diuntungkan.

Shark-and-Remora
Gambar 2.1 Hiu dengan ikan remora
·         Simbiosis amensalisme dan antagonisme
Simbiosis amensalisme dan antagonisme adalah interaksi antara dua organisme yang merugikan salah satu pihak, sedangkan pihak lain tidak terpengaruh atau bisa juga diuntungkan. Simbiosis ini merupakan cara untuk melindungi diri dari ancaman organisme atau populasi lain. Misalnya dengan menghasilkan senyawa asam, racun, atau antibiotik. Contohnya adalah bakteri amonifikasi yang menghasilkan amonia untuk menghambat pertumbuhan bakteri Nitrobacter sp.. Dalam interaksi ini, bakteri Nitrobacter sp. dirugikan, sedangkan bakteri amonifikasi diuntungkan karena pertumbuhan populasinya menjadi maksimal.

·         Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah interaksi antara dua organisme yang memberikan keuntungan salah satu pihak dan merugikan pihak lainnya. Pihak yang diuntungkan disebut parasit, sedangkan pihak yang dirugikan disebut inang (hospes). Contohnya adalah interaksi antara pohon dengan benalu. Benalu mendapatkan makanan dari pohon, sedangkan pohon dirugikan karena makanannya diambil oleh benalu.
Ada 2 macam parasitis, yaitu :
·         Endoparasit : adalah parasit yang hidup di dalam jaringan tubuh inangnya. Contohnya adalah cacing perut, cacing hati, dan Plasmodium.
·         Ektoparasit : adalah parasit yang hidup di permukaan tubuh inangnya. Contohnya kutu daun, wereng, benalu, dan caplak anjing.
benalu-belimbing-copy
Gambar 2.2 pohon manga dengan benalu
2.5  Piramida Ekologi
Piramida ekologi yaitu suatu diagram piramida yang dapat menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain, secara kuantitatif pada suatu ekosistem. Pada piramida ini organisme yang menempati tingkat trofik bawah relatif banyak jumlahnya. Makin tinggi tingkat trofiknya jumlah individunya semakin sedikit . Tingkat trofik tersebut terdiri dari produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tertier. Produsen selalu menempati tingkat trofik pertama atau paling bawah. Sedangkan herbivora atau konsumen primer menempati tingkat trofik kedua, konsumen sekunder menempati tingkat trofik ketiga, konsumen tertier menempati tingkat trofik ke empat atau puncak piramida.
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Aliran.Energi/images/hal13.jpg
Gambar 2.3 Piramida ekologi
Piramida ekologi terdiri dari piramida energi, piramida biomassa, piramida jumlah.
·         Piramida Energi
Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Aliran.Energi/images/hal14.jpg
Gambar 2.4 Piramida energi
Pada piramida energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan berbagai organisme di dalam transfer energi . Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi. 
Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan waktu.
·         Piramida Biomassa
            Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik.
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Aliran.Energi/images/hal15.jpg
Gambar 2.5 Piramida Biomassa
Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.
·         Piramida Jumlah 
Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Aliran.Energi/images/hal16.jpg
Gambar 2.6 Piramida jumlah
Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
  Hubungan antar makhluk hidup dan lingkungannya sangat erat dan saling ketergantungan, karena makhluk satu membutuhkan makhluk yang lainnya. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya lingkungan juga membutuhkan makhluk hidup untuk kelestariannya.
Saling ketergantungan di antara makhluk hidup dapat berupa rantai makanan, jaring makanan, piramida makanan, dan arus energi.
a.       Rantai makanan merupakan peristiwa ma kan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu.
b.      Jaring makanan adalah hubungan jalim menjalin dari beberapa rantai makanan.
c.       Piramida makanan adalah suatu keadaan yang menggambarkan setiap tingkatan trofik pada peristiwa makan dan dimakan dalam ekosistem.
d.      Arus energi adalah perpindahan energi dari suatu tempat ke tempat lain.

3.2 Saran
Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan lingkungan terutama di sekitar tempat tinggal kita.
Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar