MAKALAH PENDIDIKAN
PANCASILA
IMPLEMENTASI PERJUANGAN
PEMUDA BPUPKI DI ERA REFORMASI
Di susun Oleh Kelompok 4:
Ø Delpika (1405112926)
Ø Lucy
Lucyana (1405122402)
Ø Nia
Desnelda (1405117974)
Ø Nur
Fitri Rahma (14051106
Ø Okky
Prasetyo (1405110332)
Ø Wiwit
Yuninda (1405110624)
Dosen
Pembimbing: Dra Hj Munjiatun
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TA 2014/2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB. 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah........................................................................1
BAB. 2 PEMBAHASAN
2.1 Pembentukan
Pancasila Oleh Badan BPUPKI..............................2
2.2 Implementasi
Perjuangan BPUPKI di Era Reformasi....................4
2.3 Perbedaan
Semangat Nasionalisme Para Pemuda........................10
BAB.3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................12
3.2
Saran..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
ucapkan kehadirat allah SWT,karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah pendidikan pancasila yang berjudul “Implementasi Perjuangan BPUPKI Di
Era Reformasi” ini dengan lancar.
Makalah ini di buat bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah
pendidikan pancasila dan dari hasil ungkapan pemikiran kami yang bersumber dari
internet dan buku sebagai referensi.Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada
pengajar mata kuliah pendidikan pancasila atas bimbingan dan arahan dalam
penyusunan makalah ini.
Kami berharap dengan membaca makalah
ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,semoga hal ini dapat menambah
wawasan.Memang makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,maka kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik
Makalah ini semoga dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembacanya,sehingga menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pembelajaran ini.Amin.
Pekanbaru,8
oktober 2014
Penulis
|
|
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peran
pancasila dalam kehidupan di Indonesia sangat di butuhkan untuk saat ini karena
kehidupan di Indonesia saat ini sudah semakin memprihatinkan.Implementasi
fungsi pancasila sebagai pandangan hidup,juga akan menentukan keberhasilan
fungsi pancasila sebagai dasar negara.Jika setiap warga negara telah
melaksanakan pancasila sebagai pandangan hidup mempunyai karakter/moral
pancasila,ketika yang bersangkutan di beri amanahmenjadi penyelenggara negara
tentu akan menjadi penyelenggara negarayang baik,paling tidak akan berusaha
untuk menghindari tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma hukum maupun
norma moral.
1.2
Rumusan Masalah
1.Bagaimana
proses pembentukan pancasila oleh BPUPKI ?
2.Apa
implementasi perjuangan BPUPKI di era reformasi ?
3.Bagaimana
implementasi perjuangan BPUPKI dalam kehidupan sehari-hari?
4.Apa perbedaan semangat
nasionalisme pemuda masa perjuangan dengan pemuda sekarang ?
|
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pembentukan Pancasila Oleh Badan BPUPKI
Keberadaan pancasila sebagai dasar
filsafat negara dapat ditelusuri secara historis sejak adanya sejarah awal
masyarakat indonesia.Keberadaan masyarakat ini dapat dilacak melalui berbagai
peninggalan sejarah yang berupa peradaban,agama,hidup ketatanegaraan,kegotongroyongan,struktur
sosial dari masyarakat.
Dalam sidang pertama Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dalam sidangnya tanggal
29 mei (Moh Yamin),31 mei (Prof Supomo),dan tanggal 1 juni 1945 (Ir Soekarno)
telah dibahas dasar-dasar negara Republik Indonesia.Dari ke-62 ketua dan
anggota BPUPKI akhirnya menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia sekaligus menjadi pandangan hidup dari bangsa Indonesia.
Calon rumusan dasar negara Indonesia
yang dirumuskan oleh Moh Yamin pada 29 mei 1945 sebagai berikut: I.Peri
kebangsaan, II.Peri kemanusiaan, III.Peri ketuhanan, IV.Peri kerakyatan,
V.Kesejahteraan rakyat.
Rumusan dasar negara Indonesia oleh
Prof.Dr.Supomo pada 31 mei 1945 I.Persatuan, II.Mufakat dan demokrasi,
III.Keadilan, IV.Kekeluargaan, V.Muasyawarah.
Rumusan dasar negara Indonesia oleh
Ir.Soekarno pada 1 juni 1945 terdiri atas: I.Nasionalisme (kebangsaan
Indonesia), II.Internasionalisme (peri kemanusiaan), III.Mufakat (demokrasi),
IV.Kesejahteraan sosial, V.Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang
Berkebudayaan).
|
Hari
pertama sebelum sidang BPUPKI kedua dimulai diumumkan oleh ketua penambahan 6
anggota baru Badan Penyelidik yaitu:Abdul Fatah hasan,Asikin Natanegara,Soerjo
Hamidjojo,Muhammad Noor,Besar,dan Abdul Kaffar. Selain tambahan anggota BPUPKI
Ir.Soekarno sebagai ketua panitia kecil melaporkan hasil pertemuannya yang
dilakukan sejak tanggal 1 juni yang telah lalu.Menurut laporan itu pada tanggal
22 juni 1945 Ir.Soekarno mengadakan pertemuan antara panitia kecil dengan
anggota-anggota badan penyelidik.Yang hadir dalam pertemuan itu berjumlah 38
anggota,yaitu anggota-anggota yang bertempat tinggal di Jakarta dan
anggota-anggota badan penyelidik yang merangkap menjadi anggota Tituoo Sangi In
dari luar Jakarta,dan pada waktu itu Jakarta menjadi tempat rapar Tituoo Sangi
In.Pertemuan antara 38 anggotaitu diadakan di gedung kantor besar Jawa Hooko
Kai.Mereka membentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang dan populer
disebut “Panitia Sembilan”,yang anggotanya adalah sebagai berikut:
1. Ir.Soekarno
2. Wachid Hasyim
3. Mr.Muh.Yamin
4. Mr.Maramis
5. Drs.Moh.Hatta
6. Mr.Soebardjo
7. Kyai Abdul Kahar Moezakir
8. Abikoesno Tjokrosoejoso
9. Haji Agus Salim
|
Panitia sembilan ini setelah mengadakan
pertemuan secara masak dan sempurnatelah mencapai suatu hasil yang baik yaitu
suatu modus atau persetujuan antara golongan islam dengan golongan
kebangsaan.Modus atau persetujuan tersebut tertuang dalam suatu rancangan
Pembukaan Hukum Dasar,rancangan Preambul Hukum Dasar yang dipermaklumkan oleh
panitia kecil Badan Penyelidik dalam rapat BPUPKI kedua tanggal 10 juli
1945.Panitai kecil Badan Penyelidik menyetujui sebulat-bulatnya rancangan
Preambul yang disusun oleh panita sembilan tersebut.
Terdapat
hal yang sangat menarik perhatian juga yaitu pemakaian istilah “hukum dasar”
yang kemudian diganti dengan istilah Undang-Undang Dasar.Hal ini merupakan
keterangan Prof.Dr.Soepomo dalam rapat tanggal 15 juli 1945,bahwa istilah hukum
dalam bahasa belanda “recht” itu meliputiyang tertulis dan tidak tertulis.Oleh
karena itu tidak lagi digunakan istilah hukum dasar untuk rancangan yang harus
disusun oleh panitia perancang yang dibentuk dalam rapat 11 juli,adapun istilah
yang benar adalah Undang-Undang Dasar.
Beberapa
keputusan penting yang patut di ketahui dalam rapat BPUPKI kedua adalah :Dalam
rapat tanggal 10 juli 1945 antara lain
diambil keputusan tentang bentuk negara,dan pada tanggal 11 juli 1945
keputusan yang penting adalah luas wilayah negara baru.
2.2 Implementasi
Perjuangan BPUPKI di Era Reformasi
Era reformasi berupaya mengoreksi
penyelewengan yang dilakukan oleh orde baru termasuk juga orde lama.Hak-hak
rakyat mulai dikembangkan dalam tataran elit maupun tataran bawah.Rakyat bebas
berserikat dan berkumpul dengan mendirikan partai politik ,LSM dll.Penegak
hukum mulai lebih baik dari pada masa orde baru.Namun sangat di sayangkan para
elit politik yang mengendalikan pemerintahan dan kebijakan kurang konsisten
dalam penegak hukum.Dalam bidang sosial budaya,disuatu sisi kebebasan
berbicara,bersikap,bertindak amat memacu kreatifitas masyarakat,namun disisi
lain justru menimbulkan semangat primordialisme.Benturan antar suku,antar umat
beragama,antar kelompok,dan antar daerah terjadi dimana-mana.Kriminalitas
meningkatkan dan pengerahan masa menjadi cara untuk menyelesaikan berbagai
persoalan yang berpotensi tindakan kekerasan.
|
|
Kondisi
nyata saat ini yang dihadapi adalah munculnya ego kedaerahan yang
primordialisme sempit.Munculnya indikasi tersebut sebagai salah satu gambaran
sebagai suatu idiologi,dasar filsafat negara,azas,paham negara.Padahal seperti
diketahui pancasila sebagai sistem yang terdiri dari lima sila
(sikap/prinsip/pandangan hidup) dan merupakan suatu kebutuhan yang saling
menjiwai dan dijiwai itu digali dari kepribadian bangsa indonesia yang majemuk
bermacam etnis,suku bangsa,agama dan budaya yang bersumpah menjadi satu
bangsa,satu tanah air dan satu bahasa persatuan,sesuai dengan Bhineka Tunggal
Ika.
Menurunnya rasa persatuan dan
kesatuan diantara sesama warga negara saat ini adalah yang ditandai dengan
adanya konflik dibeberapa daerah,baik konflik horizontal maupun konflik
vertikal,seperti halnya yang masih terjadi di Papua,Maluku berbagai konflik
yang terjadi dan telah banyak menelan korban. Jiwa antar sesama warga negara
dalam kehidupan masyarakat seolah-olah wawasan kebangsaanyang dilandasi oleh
nilai-nilai pancasila yang lebih mengutamakan kerukunan telah hilang dari
kehidupan masyarakat indonesia.
Orde reformasi yang baru berjalan
beberapa tahun telah memiliki 4 presiden,pergantian presiden sebelum waktunya
karena berbagai masalah pada era Habibie,Abdurrahman Wahid dan Megawati
Soekarnoputri,pancasila secara formal tetap dianggap sebagai dasar dan idiologi
negara,tapi hanya sebatas pada retorika pernyataan politik,ditambah lagi arus
demokratisasi sedemikian kerasnya,sehingga aktivis-aktivis prodemokrasi tidak
tertarik merespon ajakan dari siapapun yang berusaha mengutamakan pentingnya
pancasila sebagai idiologi dan dasar negara.
|
Idiologi
negara yang seharusnya menjadi acuan dan landasan seluruh elemen bangsa
indonesia khususnya para negarawan dan para politisi serta pelaku ekonomi dalam
berpartisipasi membangun negara,justru menjadi kabur dan terpinggirkan. Hasilnya NKRI mendapat
tantangan yang berat.Timor-timur yang telah lama bergabung dalam NKRI melalui
perjuangan dan pengorbanan lepas dengan sekejap pada masa reformasi
tersebut.Daerah-daerah lain juga mengancam akan berdiri sendiri bila
tuntutannya tidak di penuhi oleh pemerintah pusat.Tidak segan-segan sebagian
masyarakat menerima aliran dana asing dan rela mengorbankan kepentingan
bangsanya sebagai imbalan dolar.Dalam bahasa intelijen kita mengalami apa yang
dikenal dengan “Subversi Asing” yakni kita saling menghancurkan negara sendiri
karna campur tangan secara halus pihak asing.Di dalam pendidikan formal
pancasila tidak lagi di ajarkan sebagai pelajaran wajib sehingga nilai-nilai
pancasila pada masyarakat melemah.
Di era reformasi ini,Pancasila
seakan tidak memiliki kekuatan mempengaruhi dan menuntun masyarakat.Pancasila
tidak lagi populer seperti masa lalu.Elit politik dan masyarakat terkesan masa
bodoh dalam melakukan implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.Pancasila memang sedang kehilangan legitimasi,rujukan
dan elan vitalnya.Sebab utamanya sudah umum kita ketahui,karena rezim orde lama
dan orde baru menempatkan pancasila sebagai alat kekuasaan yang
otoriter.Terlepas dari kelemahan masa lalu,sebagai konsensusdasar dari
pendirian bangsa ini,pancasila harus tetap sebagai idiologi kebangsaan.Pancasila
harus tetap menjadi dasar dari penuntasan persoalan kebangsaan yang
kompleksseperti globalisasi yang selalu mendikte,krisis ekonomi yang belum
terlihat penyelesaiannya,dinamika politik lokal yang berpotensi disintegrasi,
dan segregasi sosial dan konflik komunalisme yang masih rawan.Kelihatannya,yang
diperlukan dalam konteks era reformasi adalah pendekatan-pendekatan yang lebih
konseptual,komprehensif,konsisten,integratif,sederhana dan releven dengan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat,bangsa dan negara.
Nilai-Nilai Juang dan Kebersamaan Para Tokoh
BPUPKI
Proses perumusan
Pancasila yang dilakukan para tokoh menjadi pelajaran berharga. Semua itu
dilakukan dengan penuh nilai perjuangan dan diliputi dalam semangat kebersamaan.Berikut
beberapa nilai juang dan semangat kebersamaan dari para tokoh perumus
Pancasila.
|
Anggota BPUPKI dibentuk
dari berbagai daerah yang berbeda - beda. Ada yang berasal dari Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.Bahkan ada pula anggota
yang berasal dari keturunan Tionghoa, Arab, dan India.Perbedaan - perbedaan
inilah yang menyebabkan adanya pendapat yang beragam. Akan tetapi, perbedaan
yang ada tidak menghalangi mereka bekerja sama. Mereka mengabaikan perbedaan -
perbedaan itu demi tercapainya tujuan. Sebab, semua anggota BPUPKI memiliki
tujuan dan cita - cita yang sama. Apakah itu?Tujuan dan cita - cita itu adalah
kemerdekaan Indonesia.Oleh karena itu, semua tenaga dan pikiran dicurahkan
untuk meraih cita - cita mulia tersebut. Pada akhirnya, semua anggota BPUPKI
yang berbeda - beda dapat bersatu mewujudkan Indonesia merdeka.
Indonesia tersusun atas
banyak perbedaan.Perbedaan itulah yang membuat Indonesia menjadi berwarnawarni
dan indah.
Pada pita yang di cengkram burung Garuda tertulis “Bhinneka Tunggal Ika”. Artinya,
meskipun berbeda-beda, kita adalah satu. Perbedaan - perbedaan yang ada bukan
menjadi penghalang untuk bekerja sama, tolong - menolong, dan hidup rukun.
Perbedaan - perbedaan itulah yang menjadikan kita perlu saling mengenal,
menghormati, menolong, dan bekerja sama.
Para pahlawan telah
memberi contoh bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk bersatu.Semangat
persatuan dan perjuangan itu harus ditiru dan teladani.Perbedaan - perbedaan
yang ada bukanlah penghalang untuk bersatu.Kini setelah merdeka dari penjajah,
bukan berarti ktidak lagi memerlukan persatuan dan kesatuan.Para pejuang dulu
bersatu dan melupakan perbedaan untuk Indonesia merdeka.Kini, juga harus tetap
bersatu dan mengesampingkan perbedaan demi kepentingan bangsa dan negara.
|
Pancasila tidak hanya
dirumuskan oleh satu orang.Para tokoh, seperti Bung Karno, Moh.Yamin, dan Soepomo,
berusaha keras menyumbangkan buah pikiran mereka.Mereka bahu - membahu untuk
merumuskan sebuah dasar negara yang kuat.Meski berbeda prinsip dan pendapat,
mereka tidak menunjukkan sikap saling memusuhi.Bahkan, mereka saling memberikan
masukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.Semua itu dilakukan atas
kesadaran untuk kepentingan bersama.Kepentingan tersebut yaitu demi tegaknya
kedaulatan negara dan kokohnya dasar negara Indonesia.Selain itu, dalam
perumusan Pancasila juga melibatkan banyak pihak.
Implementasi
Perjuangan Tokoh BPUPKI dalam Kehidupan Sehari-hari
Musyawarah sangat
diperlukan untuk mencapai tujuan bersama. Musyawarah adalah cara yang ditempuh
anggota BPUPKI ketika merumuskan Pancasila. Dengan banyaknya perbedaan,
pengambilan keputusan memang sulit dilakukan. Namun, para perumus Pancasila
membuktikan bahwa mereka dapat bekerja sama. Padahal, mereka memiliki banyak
perbedaan. Dengan kerja sama, sebuah keputusan bersama berupa Pancasila pun
berhasil disepakati. Kerja sama tersebut terwujud dalam musyawarah.
Kesediaan menghargai
perbedaan merupakan salah satu kunci keberhasilan musyawarah. Tanpa adanya
kesediaan ini, keputusan dalam musyawarah tidak akan tercapai. Menghargai perbedaan
terletak pada kesediaan untuk menerima pendapat yang berbeda demi kepentingan
yang lebih besar.Dalam perumusan Pancasila, hal ini terbukti penghapusan
kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk -
pemeluknya”.Namun dengan adanya kesediaan menghargai perbedaan, perdebatan
tersebut tidak menjadi permusuhan.Dengan kesediaan menghargai perbedaan
lahirlah keputusan untuk mengganti rangkaian kata tersebut. Akhirnya, para
perumus memutuskan untuk mengubah kata - kata tersebut menjadi "Ketuhan
Yang Maha Esa"
Toleransi masih
berkaitan dengan menghargai perbedaan.Latar belakang yang berbeda dari para
perumus dasar negara disatukan dalam wadah BPUPKI.Tentu saja perbedaan ini
terbawa ke dalam sidang.Latar belakang yang berbeda pendapat yang muncul pun
beragam.Perbedaan tersebut bahkan kadang saling bertentangan.Agar dapat
melahirkan sebuah dasar negara yang kokoh, perbedaan ini tidak boleh menjadi
penghambat.Disinilah arti penting toleransi. Tanpa adanya toleransi, keputusan
bersama tidak akan terwujud.
|
Pancasila merupakan
pencerminan jiwa kebangsaan Indonesia.Nilai - nilai yang terkandung di dalamnya
sangatlah luhur.Pancasila dirancang sedemikian
rupa sesuai kepribadian
bangsa Indonesia.Segenap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara terangkum di
dalamnya.Kita harus dapat meresapi nilai - nilai Pancasila secara utuh.
Nilai - nilai yang
melatarbelakangi terwujudnya Pancasila pun sangat mulia. Para tokoh telah mencurahkan
seluruh tenaga dan pikiran demi terwujudnya Pancasila. Semua itu tidak akan
pernah dapat kita balas dan di nilai dengan uang. Kita harus menghargai dan
meneruskan cita - cita mereka.
Pancasila bukanlah hal
yang remeh dan sepele.Pancasila adalah dasar negara, landasan kehidupan
berbangsa dan bernegara.Pancasila tidak cukup dihafalkan dan dibaca setiap
upacara bendera.Kalian harus menghayati nilai - nilai Pancasila.Selanjutnya
kalian harus menunjukkannya dalam tindakan nyata.
Pancasila tidak akan memiliki
makna tanpa pengamalan. Pancasila bukan sekedar simbol persatuan dan kebanggaan
bangsa.Tetapi, Pancasila adalah acuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Oleh karena itu, nilai - nilai Pancasila wajib diamalkan dalam kehidupan sehari - hari.Tingkah laku
sehari - hari harus mencerminkan nilai - nilai luhur Pancasila.Untuk
mengamalkan Pancasila tidak harus menjadi aparat negara.Juga tidak harus
menjadi tentara dan mengangkat senjata.Mengamalkan nilai - nilai Pancasila
dapat di lakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.Dapat memulai
dari hal - hal kecil dalam keluarga.Misalnya melakukan musyawarah
keluarga.Setiap keluarga pasti mempunyai masalah. Nah, masalah dalam keluarga
akan terselesaikan dengan baik melalui musyawarah.
|
2.3 Perbedaan Semangat
Nasionalisme Pemuda Masa Perjuangan dengan Pemuda Indonesia Sekarang
Pemuda Masa
Perjuangan
|
Pemuda Masa Sekarang
|
Pemuda masa dahulu mempunyai jiwa
gotong royong yang kuat untuk tetap memperjuangkan haknya sebagai bangsa
indonesia.
|
Pemuda masa sekarang Cuma bisa
teriakkan kemerdekaan saja
|
Semangat juang pemuda dahulu
sangat kuat untuk mempertahankan bangsa indonesia.
|
Tapi kalau pemuda sekarang
semangat belajarnya saja sudah berkurang.
|
Sikap nasionalisme dan patriotisme
sangat tinggi.
|
Sikap nasionalisme dan
patriotismenya rendah.
|
Sikap individualis rendah.
|
Individualis lebih tinggi.
|
Di setiap ada kegiatan masyarakat
seperti kerja bakti,acara keagamaan,acara adat istiadat,para pemuda pasti
berperan aktif dalam kegiatan tersebut
|
Tetapi sekarang para pemuda
seolah-olah tidak peduli lagi dengan acara semacam itu.Banyak pemuda masa
kini lebih senang menghabiskan waktu dengan hura-hura,dan kegiatan lain yang
hanya bertujuan untuk mencari kepuasan batin sendiri saja.Karena pengaruh
globalisasi di bidang teknologi.
|
|
Pemuda-pemuda
bangsa pada saat juga membuktikan bahwa perbedaan tidak menjadi batu sanding
bagi bangsa indonesia.Perbedaan tersebut yang menjadi faktor pemersatu bangsa
dengan begitu, pemersatu indonesia dapat di ungkapkan dalam kaliamat “Persatuan
Dalam Keragaman”, dengan aliran sumpah pemuda,rasa nasionalisme dalam
perjuangan bangsa indonesia telah tumbuh.Indonesia berharap pemuda-pemudi masa
kini mempunyai rasa nasionalisme dan patriotisme yang sama dengan rasa yang di
punyai oleh pemuda-pemudi di zaman dahulu.Jelas perjuangan yang dilakukan
pemuda di masa kini berbeda dengan perjuangan pemuda zaman dahulu.Jika dimasa
lampau para pemuda memperjuangkan indonesia merdeka,pemuda masa kini harus
dapat mempertahankan kemerdekaan yang telah dicapai serta mengharumkan nama
indonesia.
Sebagai pemuda,maka harus aktif
dalam kegiatan-kegiatan masyarakat.Kehadiran pemuda sangat ditunggu-tunggu dan
di nantikan dalam masyarakat untuk membangun bangsa. Lantas apayang seharusnya dilakukan oleh para pemuda masa kini ?
pada dasarnya,pemuda memiliki semangat untuk berubah dan memiliki kemampuan
untuk melakukan perubahan. Sebagai pemuda kita seharusnya belajar mengenali
karakter dan potensi yang ada pada diri sendiri
lalu dikembangkan dan juga turut mengambilbagian dari pembangunan negara
sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing.
Tetapi sekarang pun sudah banyak
pemuda yang mulai mengharumkan nama bangsa dengan prestasi-prestasinya
diberbagai negara, dan juga sudah banyak lahirnya organisasi yang bersifat
positif.
|
BAB.3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila dibentuk sebagai dasar dan
idiologi negara dan sekaligus dimaknai sebagai sumber-sumber nilai, baik dalam
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dan sumber-sumber lain.
Pendidikan merupakan satu aspek
penting yang membangun bangsa.Hampir semua bangsa menempatkan pendidikan
sebagai prioritas utama dalam program pembangunan nasional.Sumber daya manusia
yang bermutu merupakan produk pendidikan dan merupakan kunci keberhasilan suatu
negara. Oleh sebab itu pendidikan sangat diharuskan memberi peranan yang sangat
penting baik itu diri sendiri,orang lain,masyarakat atau negara.
Pancasila sebagai pedoman
pelaksanaan pembaharuan sistem pendidikan memiliki peranan yang sangat penting
yaitu diharapkan mampu mendukung upaya mewujudkan kualitas masyarakat indonesia
yang maju dan mampu menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
3.2 Saran
|
Mengingat begitu pentingnya artinya pancasila
bagi individu, masyarakat, dan seluruh warga negara indonesia dan juga dalam
pengelolaan pemerintahan, serta memperhatikan dan menyikapi permasalahan
sekarang ini yang bertentangan dengan nilai pancasila,begitu juga dengan sikap
pemuda masa sekarang ini yang banyak menganggap pancasila itu tidak penting dan
implementasi pancasila dalam bidang pendidikan , serta tantangan globalisasi
dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni maka diperlukan upaya untuk
mengembalikan pancasila sebagai dasar, idiologi, dan sumber nilai-nilai bagi
bangsa indonesia.Selain itu juga diperlukan untuk memasukkan kembali pendidikan
pancasila sebagai bahan pembelajaran pada sistem pendidikan nasional.
DAFTAR
PUSTAKA
Prof.Dr.Kaelan.MS,2008,Pendidikan Pancasila,Yogyakarta,Paradigma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar